Kamis, 12 September 2013

PERIBAHASA INDONESIA


PERIBAHASA INDONESIA

  • air beriak tanda tak dalam > orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya.
  • air tenang menghanyutkan > orang yang pendiam biasanya banyak ilmunya.
  • asam di darat, garam di laut, bertemu di belanga > kalau sudah jodoh, walaupun jauh bertempat tinggal pasti bertemu juga.
  • ayam bertelur di padi mati kelaparan > orang yang selalu kekurangan, meskipun penghasilannya banyak.
  • air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga > sifat orang tua pasti menurun pada anaknya.
  • air susu dibalas air tuba > kebaikan dibalas kejahatan.
  • ada gula ada semut > dimana ada kesenangan di situlah banyak orang datang.
  • bagai air di atas daun talas > orang yang tidak punya pendirian yang tetap.
  • bagaikan api dengan asap > persahabatan yang abadi
  • bagai anak ayam kehilangan induk > bercerai berai karena kehilangan tumpuan.
  • biarakan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu > biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
  • bagai kebakaran jenggot > bingung tak karuan.
  • bagai makan buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu mati > melakukn dua pekerjaan yang sama-sama berbahaya.
  • bak pinang dibelah dua > sama benar / serupa benar
  • berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi > orang belajar haruslah bersungguh-sungguh tidak boleh setengah-setengah.
  • berani karena benar, takut karena salah > orang yang bersalah senantiasa dalam ketakutan.
  • berat sama dipikul, ringan sama dijinjing > sama-sama menderita dan sama-sama bahagia.
  • buruk rupa cermin dibelah > menyalahkan orang lain meskipun dia sendiri yang bersalah.
  • buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya > sifat seorang anak tidak tidak jauh beda dari orang tuanya.
  • bagai mendapat durian runtuh > mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka.
  • bumi tak selebar daun kelor > bumi tak sempit.
  • cupak sepanjang betung, adat sepanjang jalan > hendaklah kita melakukan sesuatu menurut adat dan kebiasaan yang berlaku.
  • cepat kaki , ringan tangan > cekatan dan lekas mengerjakan sesuatu.
  • di luar bagai madu, di dalam bagai empedu > mulutnya manis tetapi hatinya jahat.
  • dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu > pikiran orang tidak dapat diketahui.
  • dimana bumi berpijak, disitu langit dijunjung > dimana kita tinggal, hendaklah menurut adat istiadat di negeri itu.
  • diam seribu bahasa > diam sama sekali.
  • duduk sama rendah, berdiri sama tinggi > sejajar kedudukannya ( martabat / tingkatannya )
  • esa hilang dua terbilang > berusaha harus dengan keras hati sampai maksud tercapai.
  • gajah dipandang karena gadingnya, harimau dipandang karena belangnya > manusia dipandang dengan segala yang ada pada dirinya.
  • gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah > jika terjadi pertengkaran antar orang besar, maka rakyat yang akan menderita.
  • gali lubang tutup lubang > membuat hutang baru untuk menutup hutang lama.
  • guru makan berdiri, murid kencing berlari > dalam segala hal murid akan selalu mencontoh gurunya, jika guru berbuat yang tidak patut maka murid akan berbuat yang jauh lebih buruk.
  • hanya sampai dibibir saja > apa yang dikatakan tidak keluar dari isi hatinya.
  • hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai > kalau kita ingin kaya hendaklah menabung (berhemat), kalau kita ingin pandai hendaklah rajin belajar.
  • harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama > orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedamngkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk.
  • habis manis sepah dibuang > setelah tidak berguna lagi lalu dibuang tanpa dipedulikan lagi.
  • hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri > sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri.
  • ilmu padi makin berisi makin merunduk > makin banyak pengetahuan makin merendahkan diri.
  • jauh di mata dekat di hati > sekalipun berjauhan, tapi harus selalu ingat - mengingat.
  • jinak-jinak merpati hendak ditangkap ia pun terbang > seorang perempuan yang pura-pura mau tetapi sebenarnya tidak mau.
  • karena tak kenal, maka tak sayang > kita harus mengenal terlebih dahulu baru bisa mengetahui baik buruknya.
  • ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menuruni > sama-sama senang, sama-sama susah.
  • kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak > kesalahan orang sedikit saja tampak tetapi kesalah sendiri tidak disadari.
  • kunyah dahulu, baru telan > pikirkan dahulu sebaik-baiknya, baru dikerjakan.
  • kecil-kecil cabe rawit > kecil tetapi cerdik (membahayakan).
  • lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya > tiap-tiap negeri berlainan adat istiadatnya.
  • lidah tak bertulang > orang muda mencela orang lain, dengan tidak berpikir terlebih dahulu.
  • lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau > sama - sama berbahaya.
  • lempar batu sembunyi tangan > melakukan sesuatu tetapi kemudian berdiam diri seolah - olah tidak tahu menahu.
  • layang-layang putus talinya > seseorang yang putus harapan sudah tidak berdaya lagi hanya berserah kepada nasib.
  • mati ikan karena umpan, mati saya karena budi > kita bisa celaka karena tingkah laku yang kurang baik.
  • menjilat air ludah > orang yang tidak mempunyai malu.
  • menyingsingkan lengan baju > bekerja keras.
  • malu bertanya sesat di jalan > orang yang malu bertanya kepada orang yang lebih pandai akan merugi.
  • memancing di air keruh > mencari keuntungan dalam perselisihan orang.
  • menegakkan benang basah > melakukan pekerjaan yang mustahil dilakukan.
  • masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak > menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan.
  • masuk dari kuping kiri, keluar lewat kuping kanan > tidak mendengarkan nasehat.
  • nasi sama ditanak, kerak sama dimakan > sama-sama bekerja dan memungut hasil.
  • nila setitik rusak susu sebelanga > karena kesalahan yang kecil hilang kebaikan yang telah diperbuat.
  • orang haus diberi air > memberi pertolongan kepada seseorang yang sungguh mengharapkan bantuan.
  • ombak yang kecil jangan diabaikan > perkara yang kecil yang mungkin mendatangkan bahaya jangan diabaikan.
  • pagar makan tanaman > orang yang dipercaya menjaga sesuatu, tetapi ia sendiri yang merusaknya.
  • patah tumbuh hilang berganti > suatu jabatan , apabila yang menjabat berhenti, diganti dengan yang baru.
  • pucuk dicinta ulam pun tiba > yang diperoleh sesuai engan yang diharapkan.
  • rambut sama hitam, hati masing - masing > setiap orang mempunyai kesenangan sendiri-sendiri.
  • seperti kuda lepas pingitan > orang yang sangat gembira karena lepas dari kungkungan.
  • senjata makan tuan > binasa karena tipu daya diri sendiri.
  • sambil menyelam minum air > mendapatkan suatu keuntungan , masih dapat mencari keuntungan yang lain.
  • selama hayat dikandung badan > selama kita masih hidup.
  • si cebol hendak mencapai bulan > menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai.
  • sekali rengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui > sekali melakukan pekerjaan beberapa maksud tercapai.
  • seperti kerbau dicocok hidung > selalu menurut saja karena kebodohannya.
  • seperti katak dalam tempurung > sangat picik pengetahuan/makin kurang luas pandangannya.
  • tidak pasah kena pisau, tak sakit kena alu > orang yang sangat tabah menghadapi cobaan.
  • tak ada laut yang tak berombak > tiap-tiap pekerjaan ada resikonya.
  • tak ada gading yang tak retak > tidak ada sesuatu yang tiada cacatnya.
  • takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah ia > jangan tergesa-gesa mengerjakan sesuatu yang telah pasti.
  • udang tak tahu di bungkuknya, orang tak tahu di buruknya > orang buruk yang menyangka dirinya bagus
  • utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati > kebaikan orang akan diingan selama-lamanya.

3 komentar: