Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya SD Kyai Hasyim
Di Desa Tenggilis Mejoyo, yang letaknya di jalan Tenggilis Kauman, pada sekitar tahun 1912, ada seorang ulama yang biasa dipanggil Romo Kyai Hasyim. Beliau memiliki musholla serta beberapa santri. Memang pada mulanya santri yang belajar hanya beberapa orang saja, akan tetapi lama kelamaan santrinya semakin banyak. Kemudian didirikanlah sebuah pondok yang letaknya berada di sebelah utara musholla itu, dengan ukuran 9x10x1m2 = 900 m2 . Setelah Romo Kyai hasyim meninggal dunia, pada tahun 1932 pengelolaan pondok tersebut diserahkan kepada saudara sepupu Romo Kyai Hasyim, yakni Kyai Mohammad Hasyim. Setelah menerima amanat itu, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya para kyai di Desa Tenggilis Mejoyo. Dalam pertemuannya dengan para kyai tersebut, beliau menjelaskan seluas-luasnya kepada tokoh-tokoh yang mengikutinya, tentang pentingnya mendirikan suatu lembaga pendidikan agama dengan gamblang. Rupanya gagasan yang 70 disampaikannya itu dapat diterima oleh para tokoh masyarakat tersebut. Maka pada saat itu pula dibahas mengenai masalah persiapan yang dibutuhkan, antara lain: materi yang akan diajarkan, tenaga pengajar, mengatur serta membersihkan tempatnya dan lain-lain. Berkat dukungan masyarakat, sehingga sekarang sekolah ini masih tetap berjalan dan sudah banyak mengalami perkembangan baik dari segi sarana dan prasarana. Pada tahun 1955 sekolah Kyai Hasyim mendaftarkan diri ke Lembaga Pendidikan Ma’arif Kotamadya Surabaya untuk dijadikan salah satu sekolah yang ada dibawah pengawasan dan pengelolaannya. Dan sejak tahun 1978 sekolah ini diakui sebagai lembaga pendidikan swasta oleh Departemen Agama, tanggal 20 Maret 1978 dengan nomor: I.M/3/1083/A/1978/5. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang melatar belakangi serta yang mendorong berdirinya lembaga pendidikan Kyai Hasyim antara lain: a. Pada waktu itu di desa Rungkut khususnya desa Tenggilis Mejoyo belum ada lembaga pendidikan. b. Pada waktu itu anak-anak hanya mendapatkan ilmu agama dari langgar atau musholla saja. c. Karena belajar di Musholla pada saat itu tidak ada klasifikasi usia anak, dan tidak ditentukan batas selesainya belajar. 71 d. Adanya keinginan dari Kyai Mohammad Hasyim untuk merubah system pendidikan pada waktu itu.Dari latar belakang tersebut lembaga pendidikan Kyai Hasyim sampai saat ini tetap eksis dan berjalan dengan baik, sesuai dengan kemajuan zaman. Adapun untuk proses belajar dimulai jam 06.30-12.30, setiap pagi siwa disambut oleh guru yang berada di kelas dengan membaca do’a bersamasama, sehingga peserta didik terbiasa memulai belajar dengan ayat suci AlQur’an. Agar tidak jenuh, semua guru yang berda di kelas memiliki berbagai macam metode yang bisa memberi semangat agar peserta didik tetap merasa nyaman (sumber: interview dengan Kepala Sekolah SD Kyai Hasyim).
2. Letak Geografis Secara SD Kyai Hasyim Swasta bertempat di lingkungan agamis, dan terjangkau. Karena kendaraan umum yang melalui area ini, tepatnya di Jl. Tenggilis Kauman No. 28 Surabaya. Adapun profil Sekolah Dasar Kyai Hasyim sebagai berikut: a. Batas Wilayah Sebelah utara : Perum Jemur Sari Regency Sebelah selatan : Apartemen Metropolis Sebelah barat : Jalan raya prapen Sebelah timur : SMPN 17
3. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Kyai Hasyim memiliki beberapa kegiatan belajar mengajar disetiap pogram unggulan yang ada. Adapun sarana yang dimiliki oleh SD Kyai Hayim dalam rangka mensukseskan tujuan pendidikan antara lain: a. Ruang Kelas Ruang kelas yang dimiliki 6 ruang, merupakan bangunan yang bersifat permanen, inilah sarana pokok yang digunakan untuk melaksanakan proses belajar mengajar pada hari efektif di Sekolah. b. Musholla Musholla ini berada di lokasi sekolah tepatnya di lantai atas, dan musholla ini biasanya juga dipakai sebagai sarana untuk melaksanakan praktek ibadah. Peserta didik yang masuk dipagi hari dibiasakan untuk mengikuti sholat dhudur secara berjama’ah dengan para guru. c. Perpustakaan Perpustakaan, merupakan sarana pendidikan yang juga memiliki fungsi yang sangat penting, karena di sini para peserta didik bisa menghabiskan waktu istirahat untuk membaca buku-buku yang menunjang belajar mengajar di kelas. 73 d. Lapangan Di depan gedung untuk belajar itu ada halaman yang biasa dipakai olahraga yang luasnya 224 M2 . Di halaman ini pula upacara bendera juga dilakukan.
Sumber: http://digilib.uinsby.ac.id/7275/20/bab3-daftar%20pustaka.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar