Senin, 26 Agustus 2013
Rabu, 21 Agustus 2013
PERMAINAN TRADISIONAL : Galah Asin (Gobak Sodor)
Galah Asin atau di daerah lain
disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia
yang saat ini masih dapat kita jumpai dimainkan anak-anak SD. Permainan ini
adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing
tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar
tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk
meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses
bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di
lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan
menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6
bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua,
yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas
vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas
horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga
berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas
bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas
vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk
keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan
ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu
berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Istilah permainan Gobak Sodor
dikenal di daerah Jawa Tengah, sedangkan di daerah lain seperti galah lebih
kenal di Kepulauan Natuna, sementara di beberapa daerah Kepulauan Riau lainnya
dikenal dengan nama galah panjang. Di daerah Riau Daratan, permainan galah
panjang ini disebut main cak bur atau main belon. Sedangkan, di daerah Jawa
Barat di kenal dengan nama Galah Asin atau Galasin. Gobak Sodor adalah sejenis
permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup
yang terdiri dari dua grup, dimana masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.
Cara Bermain
Cara melakukan permainan ini yaitu:
· Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan
bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.
· Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5
atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga”
dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.
· Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga
lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang
menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah
berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis
batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang
mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah
menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
· Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati
baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati
penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.
Peraturan
Berikut ini peraturan – peraturan
yang berlaku dalam permainan Galasin (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut:
· Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5
orang (disesuaikan).
· Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi
menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).
· Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa
menuju garis finish.
· Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak
tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada
anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.
· Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim
berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
· Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya
tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah
ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi
yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.
Manfaat
Permainan ini sangat menarik,
menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga
dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Nilai
Spiritual dalam Permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa
belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan
tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi
penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila
satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu
satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan
kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa
peluang selalu ada, walaupun terkadang nilai probabilitasnya sedikit.
GOBAG SODOR
1. Deskripsi
Singkat
Permainan Gobag Sodor terkenal di
wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari
daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor.
Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya
tombak.
Dahulu para prajurit
mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan
dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter,
tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.
2. Pemain
Jumlah pemain dalam
permainan Gobag Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi
menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim beranggotakan 3-5 anak.
Pemain dalam Gobag Sodor biasanya anak laki-laki, karena permainan ini menguras
banyak tenaga. Tetapi kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya
asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis
kelamin maupun umurnya. Hal ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat
mencolok pada salah satu tim.
3. Iringan Permainan
Dalam bermain Gobag
Sodor tidak diperlukan iringan, baik yang berupa lagu atau suara musik apapun
juga.
4. Persiapan
Yang perlu dipersiapkan dalam permainan
ini adalah lapangan Gobag Sodor yang berbentuk persegi panjang. Kemudian antar
garis panjang ditarik garis melintang sehingga terbentuk beberapa persegi
panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang
sehingga akan terbentuk banyak petak yang sama besar. Garis ini disebut garis
sodor.
5. Aturan Permainan
Beberapa peraturan dalam permainan
Gobag Sodor adalah sebagai berikut :
a. Masing-masing pemain dari tim jaga
harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya
harus selalu menginjak garis tersebut.
b. Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis
melintang pertama yang juga sebagai sodor.
c. Masing-masing pemain tim serang, dari
pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Dan jika salah satu
pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga maka tim
serang menang.
d. Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim
serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu
seterusnya.
e. Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang
kalah, dan berganti jadi tim jaga.
6. Jalannya Permainan
Pemain dibagi mana yang ikut menjadi
tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim memilih salah satu anggotanya untuk
menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas misalnya,
yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. Tim
serang berkumpul di pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis
melintang yang telah ditentukan ketuanya.
Dari gambar di atas, A sebagai sodor
akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di
sebelah kanan. C menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl
di sebelah kanan. Dan E menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika
dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga berbentuk zig-zag. A sebagai
sodor selain bergerak di garis ef juga bisa bergerak di garis cd.
Tim Serang Berusaha
Memasuki Lapangan
Tim serang harus berusaha untuk masuk
ke dalam petak-petak hingga dapat berada di belakang garis mn. Kemudian
berusaha kembali lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain tim serang bisa
kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka tim serang menang
dan mendapatkan poin.
Tetapi jika salah satu pemain tim
serang tersentuh oleh tim jaga sebelum sampai ke pangkalan lagi, maka tim
serang dinyatakan kalah. Setelah itu tim serang berganti menjadi tim jaga,
dengan F sebagai sodor. Jika 2 atau lebih pemain tim serang berada di
satu petak, maka tim serang kalah dan berganti menjadi tim jaga. Demikianlah
tahapan permainan gobag sodor yang bisa diserangkan berulang kali.
Tim Serang Berusaha
Kembali ke Pangkalan
7. Manfaat
Diantara manfaat yang dapat diambil
dari permainan Gobag Sodor adalah :
a. Melatih kerja sama dalam tim.
b. Melatih kepemimpinan.
c. Mengasah kemampuan otak.
d. Mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat.
e. Meningkatkan kekuatan dan ketangkasan.
Selasa, 20 Agustus 2013
ANGKET EDS TERBARU VERSI PADAMU NEGERI
1.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
G.1.5
Permasalahan
sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah :
mencontek saat ujian
tidak mengerjakan tugas yang diberikan
menyalin tugas dari pekerjaan temannya
bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat
diterima
malas belajar
terlibat tawuran
terlibat narkoba
sering telat masuk sekolah
tidak menghormati guru dan orang lain
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.1.6
Sikap
dan perilaku yang dapat dibanggakan dari mayoritas peserta didik di sekolah
bapak/ibu adalah:
giat belajar dan rajin membaca
membantu teman/orang lain dan hormat
pada guru
disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya
sportif dalam bertindak
berani mengakui kesalahan
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.1.7
Sikap
dan perilaku jujur, santun, perduli, disiplin, percaya diri, dan
bertanggungjawab yang dapat diamati dalam perilaku siswa serta dapat dibuktikan
dengan dokumen penilaian sikap siswa adalah
mentaati aturan sekolah mulai dari kelas
1 sampai kelas 6
tertib dalam antrian
santun terhadap semua guru di sekolah
berinteraksi dengan orang lain dengan
percaya diri
tidak
ada jawaban yang sesuai
2
G.1.8 Pengetahuan
peserta didik di sekolah bapak/ibu pada umumnya, dan dapat ditunjukkan buktinya
dalam penilaian yang telah dilakukan adalah:
mampu menghapal cukup banyak informasi
yang diajarkan
mampu menjelaskan kembali sebuah
informasi yang dipelajari dengan kalimat sendiri
mampu menerapkan suatu konsep untuk
menjelaskan sebuah fenomena alam atau sosial
mampu mengidentifikasi variabel yang
terkait dengan suatu permasalahan
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.1.9
Kemampuan
peserta didik dalam berkomunikasi pada umumnya adalah sebagai berikut :
mampu membaca cepat dan membuat
rangkuman dari informasi tertulis
mampu menyampaikan ide dan pendapat
secara santun dan mudah dipahami
menyimak informasi secara tepat dan
mampu menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri
mampu melakukan telaah secara kritis
kritis terhadap teks atau buku
membuat karya tulis dengan deskripsi
yang berkesinambungan dan mudah dipahami
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.1.10
Kemampuan
peserta didik di sekolah pada umumnya dalam mengamati dan bertanya untuk
berpikir dan bertindak produktif serta kreatif adalah
melakukan pengamatan dengan bimbingan
dan petunjuk yang jelas dari guru
mengajukan ide atau pertanyaan yang
menunjukkan kreatifitas
mengamati dan menanyakan tentang sebuah
produk/karya seni atau teknologi
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.1.11
Kemampuan
peserta didik dalam menghasilkan karya, pada umumnya dapat dikelompokkan
sebagai :
hasil meniru karya orang lain
hasil modifikasi karya orang lain
hasil
kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia
2.
STANDAR ISI 3
G.2.2 Rancangan metode
pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum sekolah Bapak/Ibu yang mendukung
pembelajaran aktif (student active learning) adalah
ceramah
diskusi dan tanya jawab
demonstrasi
penemuan terbimbing
pemecahan masalah
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.2.5
Dokumen
yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu
adalah
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar proses
Standar penilaian
Panduan penyusunan KTSP yang disusun
BSNP
Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan dari sekolah di negara maju
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.2.6
Proses
pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah
Mengadopsi dan mengadaptasi model yang
dikembangkan oleh BSNP
Mengembangkan KTSP melalui KKG/KKS/MGMP
Mengembangkan KTSP sendiri dengan
mengacu panduan yang disusun BSNP
Mengembangkan KTSP sendiri dengan
mengacu kurikulum sekolah di negara maju
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.2.7
KTSP
yang bapak/ibu kembangkan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni
Relevan
dengan kebutuhan kehidupan.
4
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.2.9
Jenis
penilaian yang diterapkan dalam KTSP di sekolah bapak/ibu adalah
tes tertulis
tes lisan
pengamatan kinerja
pengukuran sikap
penilaian hasil karya berupa tugas
penilaian proyek
penilaian produk
portofolio
penilaian diri
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.2.10
Materi
ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/ibu, memenuhi syarat
Sahih (teruji kebenarannya)
Signifikan (bermanfaat dalam pencapaian
kompetensi)
Bermanfaat secara akademis dan non
akademis
Kelayakan (mempertimbangkan taraf
berpikir peserta didik)
Relevan, konsisten, dan edukatif
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.2.11
Komposisi
materi pelajaran yang dimuat dalam RPP bapak/ibu adalah :
dominan pada aspek sikap dan perilaku
dominan pada aspek pengetahuan
dominan pada aspek keterampilan
proporsi
sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan dibuat merata
5
G.2.12 Materi kurikulum
di sekolah bapak/ibu, disesuaikan untuk:
Mengembangkan ketrampilan berpikir
kritis
Mengembangkan ketrampilan pemecahan
masalah
Mengembangkan budaya membaca dan menulis
untuk menumbuhkan budaya gemar
membaca
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.2.13
Keterkaitan
materi dengan kebutuhan peserta didik yang dicakup dalam RPP bapak/ibu dibuat
dengan:
Sesuai perkembangan usia peserta didik
Mengembangkan karakter mulia.
Memperhatikan gender
Memperhatikan karakeristik lingkungan
sekitar peserta didik
Memperhatikan kehidupan sosial peserta
didik
Mengembangkan sikap nasionalisme dalam
kehidupan bernegara.
Memfasilitasi penggunaan teknologi
tidak
ada jawaban yang sesuai
3.
STANDAR PROSES
G.3.1
Kegiatan
yang dilaksanakan oleh bapak/ibu di sekolah terkait dengan perencanaan
pembelajaran meliputi
Menganalisis kompetensi yang akan
diperoleh siswa
Menetapkan materi ajar
Memilih model/metode belajar yang
relevan
Menentukan dan mengevaluasi buku sumber
yang digunakan
Menyusun bahan ajar sesuai karakteristik
peserta didik
Menyusun penilaian yang relevan
tidak
ada jawaban yang sesuai
6
G.3.2 Perancangan RPP
yang disusun guru di sekolah bapak/ibu telah memperhatikan prinsip-prinsip
berikut:
Memperhatikan perbedaan individu
Mendorong partisipasi aktif peserta
didik
Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Umpan balik dan tindak lanjut
Keterkaitan dan keterpaduan antara
SKL-standar isi-materi-kegiatan belajar-penilaian
Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi
Metode pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menarik
Pemilihan media yang sesuai
Penggunaan sumber belajar yang relevan
Penggunaan penilaian autentik
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.3
Hal-hal
yang disampaikan oleh guru pada awal semester kepada peserta didik adalah:
kompetensi yang akan dicapai
cakupan materi ajar
rancangan tugas selama satu semester
tugas mandiri dan tugas kelompok yang
harus dikerjakan
penilaian yang akan dilakukan
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.4
Aktifitas
yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk memperbaiki proses pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi peserta didik adalah
Melakukan remedial untuk peserta didik
yang belum tuntas belajar
Melakukan refleksi proses pembelajaran
dan memperbaiki pembelajaran
Menganalisis daya serap peserta didik
dan memperbaiki pembelajaran
Mengecek gaya belajar peserta didik dan
menyesuaikan pembelajaran
Berkomunikasi dengan teman sejawat atau
KKG/MGMP untuk mempersiapkan PBM yang lebih baik
tidak
ada jawaban yang sesuai
7
G.3.10 Sumber belajar
yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran adalah :
Buku teks dan lembar kerja dari penerbit
tertentu
Buku teks yang dikembangkan sendiri atau
oleh kelompok guru
Buku panduan
Ensiklopedia atau kamus
Majalah dan/atau Koran
Internet
Diktat yang dikembangkan sendiri
Modul belajar
Nara sumber yang menguasai bidangnya
Perpustakaan atau museum
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.13
Pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk membentuk karakter (sikap dan
perilaku) peserta didik adalah
Melaksanakan program sekolah dan
tatatertib untuk pembentukan karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
Melaksanakan pembelajaran yang memiliki
dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab,
dan menghargai orang lain
Melaksanakan pembelajaran yang
menyadarkan akan pentingnya memiliki karakter jujur, disiplin, dan
bertanggungjawab
Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler
yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.15
Pelaksanaan
pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi
siswa secara efektif dan santun:
Memperbanyak aktifitas siswa dalam
membaca, menulis dan berbicara dalam belajar
Memberi tugas belajar berupa telaah buku
dan membuat karya tulis
Melakukan aktifitas belajar berkelompok
Memberi tugas mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber
Memberi tugas berkomunikasi dengan
anggota masyarakat untuk kepentingan belajar
Mempresentasikan
hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas
8
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.17
Kesulitan
Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam berkomunikasi lisan dan tulisan adalah:
Tidak cukup waktu
Kurang menguasai metode mengajar yang
efektif dan efisien
Tidak didukung Kepala Sekolah
Kurangnya sarana dan prasarana yang
mendukung di sekolah
Kemampuan peserta didik tidak memadai
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.18
Pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan bapak/ibu untuk meningkatkan kreatifitas peserta
didik adalah :
Ceramah dan diskusi
Belajar berkelompok
Pembelajaran berbasis proyek
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery)
Strategi/metode inovatif lainnya
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.19
Kesulitan
bapak/ibu dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas
peserta didik adalah :
Tidak cukup waktu
Kurang menguasai metode mengajar yang
efektif dan efisien
Tidak didukung Kepala Sekolah
Kurangnya sarana dan prasarana di
sekolah
Kemampuan peserta didik tidak memadai
tidak
ada jawaban yang sesuai
9
G.3.20 Pembelajaran
yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan keingintahuan dan budaya belajar
peserta didik :
Memotivasi peserta didik untuk giat
belajar pada kegiatan awal pembelajaran
Meningkatkan keingintahuan melalui
pengamatan fenomena alam dan sosial
Melibatkan peserta didik dalam
pembelajaran aktif untuk mengekplorasi fenomena alam dan sosial
Melakukan pembelajaran secara inkuiri
Menumbuhkan kebiasaan membaca dan
menyampaikan informasi yang diperoleh
mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.3.27
Frekuensi
supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu tahun terakhir
Lebih dari 2 kali/tahun
2 kali/tahun
1 kali/tahun
tidak
pernah
G.3.29
Kepala
sekolah membantu/membimbing guru dalam memperbaiki
Perencanaan
Pelaksanaan pembelajaran
Penilaian hasil belajar
tidak
ada jawaban yang sesuai
10
4. STANDAR PENILAIAN
G.4.1
Prinsif
yang digunakan oleh bapak/ibu dalam penilaian adalah
Obyektif, yakni berbasis pada standar
dan tidak subyektif
Terpadu, yakni terencana, menyatu dengan
kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan
Ekonomis, yakni efisien dan efektif
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
Transparan, yakni prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua
pihak
Akuntabel, yakni dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk
aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya
Edukatif, mendidik dan memotivasi
peserta didik dan guru
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.3
Langkah-langkah
yang dilakukan bapak/ibu dalam menyusun instrumen penilaian adalah sebagai
berikut:
menetapkan indicator, menyusun
kisi-kisi, menyusun instrumen, mengkaji SK/KD, memilih jenis instrumen
mengkaji SK/KD, memilih jenis
instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen
mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi,
memilih jenis instrument, menyusun instrumen
mengkaji SK/KD, memilih jenis
instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi
melakukan pembahasan instrumen bersama
teman sejawat, menyusun instrumen
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.6
Ketersediaan
prosedur dan kriteria penilaian dapat diakses dalam bentuk
Dokumen cetak
Dokumen yang mudah diakses di internet
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.7
Petunjuk
pelaksanaan penilaian yang tersedia dan digunakan di sekolah bapak/ibu
meliputi:
Pedoman penilaian
Kriteria ketuntasan hasil belajar
Pedoman penskoran termasuk rubrik
penilaian
Petunjuk
tentang pengolahan nilai dan KKM
11
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.10
Teknik
penilaian yang dilakukan untuk menilai pengetahuan peserta didik dan dapat
ditunjukkan bukti fisiknya meliputi:
Tes tertulis
Tes lisan
Instrumen penugasan
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.11
Bagaimana
bapak/ibu menilai karakter peserta didik (jujur, disiplin, menghargai orang
lain, dan bertanggungjawab)
Menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam
jawaban ujian
Melakukan pengamatan sikap dan perilaku
terutama untuk kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia
Menganalisis laporan hasil pengamatan
beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik
Menilai sikap perilaku peserta didik
ketika berada di sekolah
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.12
Jenis
penilaian sikap dan perilaku yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan
dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
Lembar Observasi
Penilaian diri
Penilaian antar teman
Jurnal
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.13
Bagaimana
bapak/ibu menilai kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi efektif dan
santun
Menganalisis tes uraian menggunakan
rubrik
Menilai laporan telaah buku dan/atau
karya tulis yang dibuat oleh peserta didik
Menilai penyampaian peserta didik dalam
menyajikan karya di depan kelas
Menilai sikap dan kemampuan peserta
didik dalam berkomunikasi
tidak
ada jawaban yang sesuai
12
G.4.14 Bapak/ibu
menilai kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan atau
menghasilkan karya, melalui :
Penilaian karya yang dihasilkan
menggunakan rubrik
Melaksanakan pameran hasil karya peserta
didik (showcase portfolio)
Penilaian proses selama pembelajaran,
terkait dengan kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis
masalah, dan mengajukan solusi
Penilaian kemampuan peserta didik dalam
merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan
produk
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.15
Jenis
penilaian keterampilan yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam
bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
Fortofolio
Tes praktek
Proyek
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.16
Permasalahan
bapak/ibu dalam membuat dan melaksanakan penilaian sikap dan perilaku
menggunakan instrumen non-tes adalah
kurang memahami cara membuat instrumen,
menggunakan, dan mengolah hasilnya
belum melakukan penilaian sikap dan
perilaku karena tidak tercantum dalam RPP
tidak cukup waktu untuk melaksanakan
penilaian sikap dan perilaku
penilaian sikap dan perilaku tidak
dituntut oleh sekolah
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.4.20
Bapak/Ibu
guru memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui:
Kemajuan belajar siswa,
Kesulitan belajar siswa,
Cara melakukan perbaikan proses
pembelajaran
tidak
ada jawaban yang sesuai
13
5. STANDAR PTK
G.5.10
Peningkatan
kemampuan bapak/ibu dalam melakukan penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan
dalam tiga tahun terakhir :
dilakukan dengan bantuan sekolah dan
sudah diterapkan dalam pembelajaran
dilakukan secara mandiri atas inisiatif
sendiri, namun belum memahami penilaian secara utuh
diperoleh melalui diskusi bersama rekan
guru dalam kegiatan MGMP/KKG
diperoleh dengan bantuan
Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham
diperoleh dengan bantuan
Kemdikbud/Pemda, dan sudah menerapkan penilaian autentik
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.5.11
Peningkatan
kemampuan bapak/ibu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif
untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam tiga tahun terakhir:
dilakukan dengan bantuan sekolah dan
sudah diterapkan dalam pembelajaran
dilakukan secara mandiri atas inisiatif
sendiri, namun belum paham
diperoleh melalui diskusi bersama rekan
guru dalam kegiatan MGMP/KKG
diperoleh dengan bantuan
Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham
diperoleh dengan bantuan
Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
tidak
ada jawaban yang sesuai
6.
STANDAR PENGELOLAAN
G.6.3
Bapak/Ibu
menerima sosialisasi visi/misi sekolah melalui
Rapat
Spanduk, leaflet, brosur
Papan pajangan/banner
Dokumen RKS
Surat edaran kepala sekolah
tidak
ada jawaban yang sesuai
14
G.6.8 Pihak-pihak yg
terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah adalah
Kepala sekolah
Guru
Orang Tua Peserta didik
Pemerintah daerah
Dunia usaha dan dunia industri
Alumni
Tokoh masyarakat
Ketua Yayasan (untuk sekolah swasta)
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.6.10
Dalam
bentuk apa saja, kepala sekolah dan guru berinteraksi/bekerjasama dalam
pelaksanaan program sekolah
Penyusunan RKAS sekolah
Membangun kerjasama kemitraan dengan
lembaga lain
Pemecahan masalah belajar peserta didik
Pengembangan kurikulum dan silabus
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.6.11
Pengelolaan
sekolah di tempat bapak/ibu bekerja memberlakukan hal-hal sebagai berikut:
Melibatkan orang tua peserta didik dalam
upaya meningkatkan mutu sekolah
Melibatkan guru dan komite sekolah dalam
menetapkan sebuah kebijakan
Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan,
dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan
Menerapkan sistem manajemen yang
dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri
Menerapkan standar pelayanan prima
Menerapkan manajemen mutu terpadu
tidak
ada jawaban yang sesuai
15
G.6.25 Nilai-nilai
budaya yang tampak dalam keseharian di sekolah yang mendorong prestasi peserta
didik dan kinerja guru adalah
Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan
sekolah
Bertukar pendapat dalam pemecahan
masalah belajar peserta didik
Disiplin dalam menjalankan tugas
Sikap ilmiah yang dimiliki warga sekolah
Suasana kondusif di sekolah
Tolong-menolong melalui kegiatan sosial
sekolah
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.6.26
Dalam
hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu dapat dijadikan teladan bagi warga sekolah
Kejujuran
Memperhatikan bawahan, dan terbuka
Kerja keras dan disiplin
komunikatif dan perhatian
Bekerjasama dengan pihak lain untuk
kepentingan pengembangan sekolah
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.6.27
Ketauladanan
pimpinan sekolah yang ditemukan dalam keseharian kegiatan sekolah
Kepedulian pimpinan terhadap program
kerja sekolah
Tanggungjawab kepala sekolah
Keikhlasan dalam melaksanakan tugas
Kemampuan mengorganisir staf/guru
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.6.28
Bagaimana
bapak/ibu mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah
Dapat diakses via internet
dapat diakses melalui komputer di
ruangan khusus
Disediakan dalam bentuk laporan cetak
hanya dapat diakses oleh pihak tertentu
Tidak
tersedia
16
tidak
ada jawaban yang sesuai
7.
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
G.7.15
Kondisi
penggunaan sarana laboratorium yang ada di sekolah bapak/ibu
Digunakan secara rutin
Tidak dapat digunakan karena peralatan
tidak lengkap
Tidak dapat digunakan karena peralatan
utama rusak
Tidak digunakan karena tidak ada bahan
yang dibutuhkan
Tidak digunakan karena tidak terkait
dengan tujuan pembelajaran
Tidak digunakan karena belum memahami
cara menggunakannya
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.7.16
Peralatan
yang rusak di laboratorium terutama disebabkan karena
Sering digunakan
Penyimpanan yang tidak tepat
Tidak dirawat secara rutin karena tidak
ada dana
Tidak digunakan karena tidak sesuai
dengan kebutuhan
Memang sudah rusak sejak diterima
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.7.17
Kondisi
ruang kelas yang dimiliki disekolah :
Sirkulasi udara baik
Kebersihan terjaga
Pencahayaan cukup
tidak
ada jawaban yang sesuai
17
G.7.18 Kondisi
laboratorium dan perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah :
Ukuran ruang standar
Penataan ruang baik
Kelengkapan perabot mencukupi
Tersedia sambungan internet
Daya listrik memadai
tidak
ada jawaban yang sesuai
G.7.20
Kondisi
kerja di ruang kerja guru disekolah:
Ukuran ruang memadai
Penataan ruang baik
Kelengkapan perabot mencukupi
Peralatan Memadai
Sambungan internet
Daya listrik yang memadai
tidak
ada jawaban yang sesuai
Langganan:
Postingan (Atom)