Cari

Rabu, 21 Agustus 2013

PERMAINAN TRADISIONAL : Galah Asin (Gobak Sodor)








Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia yang saat ini masih dapat kita jumpai dimainkan anak-anak SD. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.


Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Istilah permainan Gobak Sodor dikenal di daerah Jawa Tengah, sedangkan di daerah lain seperti galah lebih kenal di Kepulauan Natuna, sementara di beberapa daerah Kepulauan Riau lainnya dikenal dengan nama galah panjang. Di daerah Riau Daratan, permainan galah panjang ini disebut main cak bur atau main belon. Sedangkan, di daerah Jawa Barat di kenal dengan nama Galah Asin atau Galasin. Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, dimana masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.

Cara Bermain
Cara melakukan permainan ini yaitu:
·         Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.
·         Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.
·         Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
·         Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.

Peraturan
Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Galasin (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut:
·         Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).
·         Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).
·         Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.
·         Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.
·         Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
·         Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.

Manfaat
Permainan ini sangat menarik, menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Nilai Spiritual dalam Permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa peluang selalu ada, walaupun terkadang nilai probabilitasnya sedikit.

GOBAG SODOR


1.   Deskripsi Singkat
Permainan Gobag Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak.
Dahulu para prajurit mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.
2.   Pemain
Jumlah pemain dalam permainan Gobag Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim beranggotakan 3-5 anak. Pemain dalam Gobag Sodor biasanya anak laki-laki, karena permainan ini menguras banyak tenaga. Tetapi kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis kelamin maupun umurnya. Hal ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada salah satu tim.
3.   Iringan Permainan
Dalam bermain Gobag Sodor tidak diperlukan iringan, baik yang berupa lagu atau suara musik apapun juga.
4.   Persiapan
Yang perlu dipersiapkan dalam permainan ini adalah lapangan Gobag Sodor yang berbentuk persegi panjang. Kemudian antar garis panjang ditarik garis melintang sehingga terbentuk beberapa persegi panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang sehingga akan terbentuk banyak petak yang sama besar. Garis ini disebut garis sodor.




5. Aturan Permainan
Beberapa peraturan dalam permainan Gobag Sodor adalah sebagai berikut :
a.   Masing-masing pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.
b.  Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga sebagai sodor.
c.   Masing-masing pemain tim serang, dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Dan jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga maka tim serang menang.
d.  Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu seterusnya.
e.  Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang kalah, dan berganti jadi tim jaga.
6. Jalannya Permainan
Pemain dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas misalnya, yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. Tim serang berkumpul di pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah ditentukan ketuanya.
Dari gambar di atas, A sebagai sodor akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di sebelah kanan. C menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis ef  juga bisa bergerak di garis cd.



Tim Serang Berusaha Memasuki Lapangan
Tim serang harus berusaha untuk masuk ke dalam petak-petak hingga dapat berada di belakang garis mn. Kemudian berusaha kembali lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain tim serang bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka tim serang menang dan mendapatkan poin.
Tetapi jika salah satu pemain tim serang tersentuh oleh tim jaga sebelum sampai ke pangkalan lagi, maka tim serang dinyatakan kalah. Setelah itu tim serang berganti menjadi tim jaga, dengan F sebagai sodor. Jika 2 atau lebih pemain tim serang berada di satu petak, maka tim serang kalah dan berganti menjadi tim jaga. Demikianlah tahapan permainan gobag sodor yang bisa diserangkan berulang kali.


Tim Serang Berusaha Kembali ke Pangkalan
7. Manfaat
Diantara manfaat yang dapat diambil dari permainan Gobag Sodor adalah :
a.   Melatih kerja sama dalam tim.
b.  Melatih kepemimpinan.
c.   Mengasah kemampuan otak.
d.  Mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat.
e.  Meningkatkan kekuatan dan ketangkasan.



Selasa, 20 Agustus 2013

ANGKET EDS TERBARU VERSI PADAMU NEGERI




1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
G.1.5 Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah :
mencontek saat ujian
tidak mengerjakan tugas yang diberikan
menyalin tugas dari pekerjaan temannya
bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima
malas belajar
terlibat tawuran
terlibat narkoba
sering telat masuk sekolah
tidak menghormati guru dan orang lain
tidak ada jawaban yang sesuai

G.1.6 Sikap dan perilaku yang dapat dibanggakan dari mayoritas peserta didik di sekolah bapak/ibu adalah:
giat belajar dan rajin membaca
membantu teman/orang lain dan hormat pada guru
disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya
sportif dalam bertindak
berani mengakui kesalahan
tidak ada jawaban yang sesuai

G.1.7 Sikap dan perilaku jujur, santun, perduli, disiplin, percaya diri, dan bertanggungjawab yang dapat diamati dalam perilaku siswa serta dapat dibuktikan dengan dokumen penilaian sikap siswa adalah
mentaati aturan sekolah mulai dari kelas 1 sampai kelas 6
tertib dalam antrian
santun terhadap semua guru di sekolah
berinteraksi dengan orang lain dengan percaya diri
tidak ada jawaban yang sesuai
2
G.1.8 Pengetahuan peserta didik di sekolah bapak/ibu pada umumnya, dan dapat ditunjukkan buktinya dalam penilaian yang telah dilakukan adalah:
mampu menghapal cukup banyak informasi yang diajarkan
mampu menjelaskan kembali sebuah informasi yang dipelajari dengan kalimat sendiri
mampu menerapkan suatu konsep untuk menjelaskan sebuah fenomena alam atau sosial
mampu mengidentifikasi variabel yang terkait dengan suatu permasalahan
tidak ada jawaban yang sesuai

G.1.9 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi pada umumnya adalah sebagai berikut :
mampu membaca cepat dan membuat rangkuman dari informasi tertulis
mampu menyampaikan ide dan pendapat secara santun dan mudah dipahami
menyimak informasi secara tepat dan mampu menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri
mampu melakukan telaah secara kritis kritis terhadap teks atau buku
membuat karya tulis dengan deskripsi yang berkesinambungan dan mudah dipahami
tidak ada jawaban yang sesuai

G.1.10 Kemampuan peserta didik di sekolah pada umumnya dalam mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif adalah
melakukan pengamatan dengan bimbingan dan petunjuk yang jelas dari guru
mengajukan ide atau pertanyaan yang menunjukkan kreatifitas
mengamati dan menanyakan tentang sebuah produk/karya seni atau teknologi
tidak ada jawaban yang sesuai

G.1.11 Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya, pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai :
hasil meniru karya orang lain
hasil modifikasi karya orang lain
hasil kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia

2. STANDAR ISI 3
G.2.2 Rancangan metode pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum sekolah Bapak/Ibu yang mendukung pembelajaran aktif (student active learning) adalah
ceramah
diskusi dan tanya jawab
demonstrasi
penemuan terbimbing
pemecahan masalah
tidak ada jawaban yang sesuai

G.2.5 Dokumen yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar proses
Standar penilaian
Panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju
tidak ada jawaban yang sesuai

G.2.6 Proses pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah
Mengadopsi dan mengadaptasi model yang dikembangkan oleh BSNP
Mengembangkan KTSP melalui KKG/KKS/MGMP
Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu panduan yang disusun BSNP
Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu kurikulum sekolah di negara maju
tidak ada jawaban yang sesuai

G.2.7 KTSP yang bapak/ibu kembangkan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
4

Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
tidak ada jawaban yang sesuai

G.2.9 Jenis penilaian yang diterapkan dalam KTSP di sekolah bapak/ibu adalah
tes tertulis
tes lisan
pengamatan kinerja
pengukuran sikap
penilaian hasil karya berupa tugas
penilaian proyek
penilaian produk
portofolio
penilaian diri
tidak ada jawaban yang sesuai

G.2.10 Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/ibu, memenuhi syarat
Sahih (teruji kebenarannya)
Signifikan (bermanfaat dalam pencapaian kompetensi)
Bermanfaat secara akademis dan non akademis
Kelayakan (mempertimbangkan taraf berpikir peserta didik)
Relevan, konsisten, dan edukatif
tidak ada jawaban yang sesuai

G.2.11 Komposisi materi pelajaran yang dimuat dalam RPP bapak/ibu adalah :
dominan pada aspek sikap dan perilaku
dominan pada aspek pengetahuan
dominan pada aspek keterampilan
proporsi sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan dibuat merata
5
G.2.12 Materi kurikulum di sekolah bapak/ibu, disesuaikan untuk:
Mengembangkan ketrampilan berpikir kritis
Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah
Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk menumbuhkan budaya gemar
membaca
tidak ada jawaban yang sesuai

G.2.13 Keterkaitan materi dengan kebutuhan peserta didik yang dicakup dalam RPP bapak/ibu dibuat dengan:
Sesuai perkembangan usia peserta didik
Mengembangkan karakter mulia.
Memperhatikan gender
Memperhatikan karakeristik lingkungan sekitar peserta didik
Memperhatikan kehidupan sosial peserta didik
Mengembangkan sikap nasionalisme dalam kehidupan bernegara.
Memfasilitasi penggunaan teknologi
tidak ada jawaban yang sesuai

3. STANDAR PROSES
G.3.1 Kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak/ibu di sekolah terkait dengan perencanaan pembelajaran meliputi
Menganalisis kompetensi yang akan diperoleh siswa
Menetapkan materi ajar
Memilih model/metode belajar yang relevan
Menentukan dan mengevaluasi buku sumber yang digunakan
Menyusun bahan ajar sesuai karakteristik peserta didik
Menyusun penilaian yang relevan
tidak ada jawaban yang sesuai
6
G.3.2 Perancangan RPP yang disusun guru di sekolah bapak/ibu telah memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
Memperhatikan perbedaan individu
Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Umpan balik dan tindak lanjut
Keterkaitan dan keterpaduan antara SKL-standar isi-materi-kegiatan belajar-penilaian
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik
Pemilihan media yang sesuai
Penggunaan sumber belajar yang relevan
Penggunaan penilaian autentik
tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.3 Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada awal semester kepada peserta didik adalah:
kompetensi yang akan dicapai
cakupan materi ajar
rancangan tugas selama satu semester
tugas mandiri dan tugas kelompok yang harus dikerjakan
penilaian yang akan dilakukan
tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.4 Aktifitas yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi peserta didik adalah
Melakukan remedial untuk peserta didik yang belum tuntas belajar
Melakukan refleksi proses pembelajaran dan memperbaiki pembelajaran
Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaran
Mengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran
Berkomunikasi dengan teman sejawat atau KKG/MGMP untuk mempersiapkan PBM yang lebih baik
tidak ada jawaban yang sesuai
7
G.3.10 Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran adalah :
Buku teks dan lembar kerja dari penerbit tertentu
Buku teks yang dikembangkan sendiri atau oleh kelompok guru
Buku panduan
Ensiklopedia atau kamus
Majalah dan/atau Koran
Internet
Diktat yang dikembangkan sendiri
Modul belajar
Nara sumber yang menguasai bidangnya
Perpustakaan atau museum
tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.13 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk membentuk karakter (sikap dan perilaku) peserta didik adalah
Melaksanakan program sekolah dan tatatertib untuk pembentukan karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
Melaksanakan pembelajaran yang memiliki dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab, dan menghargai orang lain
Melaksanakan pembelajaran yang menyadarkan akan pentingnya memiliki karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.15 Pelaksanaan pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif dan santun:
Memperbanyak aktifitas siswa dalam membaca, menulis dan berbicara dalam belajar
Memberi tugas belajar berupa telaah buku dan membuat karya tulis
Melakukan aktifitas belajar berkelompok
Memberi tugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
Memberi tugas berkomunikasi dengan anggota masyarakat untuk kepentingan belajar
Mempresentasikan hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas
8

tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.17 Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan dan tulisan adalah:
Tidak cukup waktu
Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien
Tidak didukung Kepala Sekolah
Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah
Kemampuan peserta didik tidak memadai
tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.18 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan bapak/ibu untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik adalah :
Ceramah dan diskusi
Belajar berkelompok
Pembelajaran berbasis proyek
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery)
Strategi/metode inovatif lainnya
tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.19 Kesulitan bapak/ibu dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik adalah :
Tidak cukup waktu
Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien
Tidak didukung Kepala Sekolah
Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah
Kemampuan peserta didik tidak memadai
tidak ada jawaban yang sesuai
9
G.3.20 Pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan keingintahuan dan budaya belajar peserta didik :
Memotivasi peserta didik untuk giat belajar pada kegiatan awal pembelajaran
Meningkatkan keingintahuan melalui pengamatan fenomena alam dan sosial
Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif untuk mengekplorasi fenomena alam dan sosial
Melakukan pembelajaran secara inkuiri
Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang diperoleh
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
tidak ada jawaban yang sesuai

G.3.27 Frekuensi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu tahun terakhir
Lebih dari 2 kali/tahun
2 kali/tahun
1 kali/tahun
tidak pernah

G.3.29 Kepala sekolah membantu/membimbing guru dalam memperbaiki
Perencanaan
Pelaksanaan pembelajaran
Penilaian hasil belajar
tidak ada jawaban yang sesuai
10
4. STANDAR PENILAIAN
G.4.1 Prinsif yang digunakan oleh bapak/ibu dalam penilaian adalah
Obyektif, yakni berbasis pada standar dan tidak subyektif
Terpadu, yakni terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan
Ekonomis, yakni efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
Transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak
Akuntabel, yakni dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya
Edukatif, mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.3 Langkah-langkah yang dilakukan bapak/ibu dalam menyusun instrumen penilaian adalah sebagai berikut:
menetapkan indicator, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen, mengkaji SK/KD, memilih jenis instrumen
mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen
mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrument, menyusun instrumen
mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi
melakukan pembahasan instrumen bersama teman sejawat, menyusun instrumen
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.6 Ketersediaan prosedur dan kriteria penilaian dapat diakses dalam bentuk
Dokumen cetak
Dokumen yang mudah diakses di internet
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.7 Petunjuk pelaksanaan penilaian yang tersedia dan digunakan di sekolah bapak/ibu meliputi:
Pedoman penilaian
Kriteria ketuntasan hasil belajar
Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian
Petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM
11

tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.10 Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai pengetahuan peserta didik dan dapat ditunjukkan bukti fisiknya meliputi:
Tes tertulis
Tes lisan
Instrumen penugasan
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.11 Bagaimana bapak/ibu menilai karakter peserta didik (jujur, disiplin, menghargai orang lain, dan bertanggungjawab)
Menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian
Melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia
Menganalisis laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik
Menilai sikap perilaku peserta didik ketika berada di sekolah
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.12 Jenis penilaian sikap dan perilaku yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
Lembar Observasi
Penilaian diri
Penilaian antar teman
Jurnal
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.13 Bagaimana bapak/ibu menilai kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi efektif dan santun
Menganalisis tes uraian menggunakan rubrik
Menilai laporan telaah buku dan/atau karya tulis yang dibuat oleh peserta didik
Menilai penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan kelas
Menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi
tidak ada jawaban yang sesuai
12
G.4.14 Bapak/ibu menilai kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan atau menghasilkan karya, melalui :
Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik
Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase portfolio)
Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi
Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.15 Jenis penilaian keterampilan yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
Fortofolio
Tes praktek
Proyek
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.16 Permasalahan bapak/ibu dalam membuat dan melaksanakan penilaian sikap dan perilaku menggunakan instrumen non-tes adalah
kurang memahami cara membuat instrumen, menggunakan, dan mengolah hasilnya
belum melakukan penilaian sikap dan perilaku karena tidak tercantum dalam RPP
tidak cukup waktu untuk melaksanakan penilaian sikap dan perilaku
penilaian sikap dan perilaku tidak dituntut oleh sekolah
tidak ada jawaban yang sesuai

G.4.20 Bapak/Ibu guru memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui:
Kemajuan belajar siswa,
Kesulitan belajar siswa,
Cara melakukan perbaikan proses pembelajaran
tidak ada jawaban yang sesuai
13
5. STANDAR PTK
G.5.10 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam melakukan penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan dalam tiga tahun terakhir :
dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum memahami penilaian secara utuh
diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah menerapkan penilaian autentik
tidak ada jawaban yang sesuai

G.5.11 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam tiga tahun terakhir:
dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum paham
diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
tidak ada jawaban yang sesuai

6. STANDAR PENGELOLAAN
G.6.3 Bapak/Ibu menerima sosialisasi visi/misi sekolah melalui
Rapat
Spanduk, leaflet, brosur
Papan pajangan/banner
Dokumen RKS
Surat edaran kepala sekolah
tidak ada jawaban yang sesuai
14
G.6.8 Pihak-pihak yg terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah adalah
Kepala sekolah
Guru
Orang Tua Peserta didik
Pemerintah daerah
Dunia usaha dan dunia industri
Alumni
Tokoh masyarakat
Ketua Yayasan (untuk sekolah swasta)
tidak ada jawaban yang sesuai

G.6.10 Dalam bentuk apa saja, kepala sekolah dan guru berinteraksi/bekerjasama dalam pelaksanaan program sekolah
Penyusunan RKAS sekolah
Membangun kerjasama kemitraan dengan lembaga lain
Pemecahan masalah belajar peserta didik
Pengembangan kurikulum dan silabus
tidak ada jawaban yang sesuai

G.6.11 Pengelolaan sekolah di tempat bapak/ibu bekerja memberlakukan hal-hal sebagai berikut:
Melibatkan orang tua peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu sekolah
Melibatkan guru dan komite sekolah dalam menetapkan sebuah kebijakan
Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan
Menerapkan sistem manajemen yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri
Menerapkan standar pelayanan prima
Menerapkan manajemen mutu terpadu
tidak ada jawaban yang sesuai
15
G.6.25 Nilai-nilai budaya yang tampak dalam keseharian di sekolah yang mendorong prestasi peserta didik dan kinerja guru adalah
Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan sekolah
Bertukar pendapat dalam pemecahan masalah belajar peserta didik
Disiplin dalam menjalankan tugas
Sikap ilmiah yang dimiliki warga sekolah
Suasana kondusif di sekolah
Tolong-menolong melalui kegiatan sosial sekolah
tidak ada jawaban yang sesuai

G.6.26 Dalam hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu dapat dijadikan teladan bagi warga sekolah
Kejujuran
Memperhatikan bawahan, dan terbuka
Kerja keras dan disiplin
komunikatif dan perhatian
Bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan pengembangan sekolah
tidak ada jawaban yang sesuai

G.6.27 Ketauladanan pimpinan sekolah yang ditemukan dalam keseharian kegiatan sekolah
Kepedulian pimpinan terhadap program kerja sekolah
Tanggungjawab kepala sekolah
Keikhlasan dalam melaksanakan tugas
Kemampuan mengorganisir staf/guru
tidak ada jawaban yang sesuai

G.6.28 Bagaimana bapak/ibu mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah
Dapat diakses via internet
dapat diakses melalui komputer di ruangan khusus
Disediakan dalam bentuk laporan cetak
hanya dapat diakses oleh pihak tertentu
Tidak tersedia
16

tidak ada jawaban yang sesuai

7. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
G.7.15 Kondisi penggunaan sarana laboratorium yang ada di sekolah bapak/ibu
Digunakan secara rutin
Tidak dapat digunakan karena peralatan tidak lengkap
Tidak dapat digunakan karena peralatan utama rusak
Tidak digunakan karena tidak ada bahan yang dibutuhkan
Tidak digunakan karena tidak terkait dengan tujuan pembelajaran
Tidak digunakan karena belum memahami cara menggunakannya
tidak ada jawaban yang sesuai

G.7.16 Peralatan yang rusak di laboratorium terutama disebabkan karena
Sering digunakan
Penyimpanan yang tidak tepat
Tidak dirawat secara rutin karena tidak ada dana
Tidak digunakan karena tidak sesuai dengan kebutuhan
Memang sudah rusak sejak diterima
tidak ada jawaban yang sesuai

G.7.17 Kondisi ruang kelas yang dimiliki disekolah :
Sirkulasi udara baik
Kebersihan terjaga
Pencahayaan cukup
tidak ada jawaban yang sesuai
17
G.7.18 Kondisi laboratorium dan perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah :
Ukuran ruang standar
Penataan ruang baik
Kelengkapan perabot mencukupi
Tersedia sambungan internet
Daya listrik memadai
tidak ada jawaban yang sesuai

G.7.20 Kondisi kerja di ruang kerja guru disekolah:
Ukuran ruang memadai
Penataan ruang baik
Kelengkapan perabot mencukupi
Peralatan Memadai
Sambungan internet
Daya listrik yang memadai
tidak ada jawaban yang sesuai